Kamis, 10 Desember 2009

CICAK BUAYA DIMATA MASYARAKAT

cicak dan buaya sekarang semakin santer terdengar. cicak atau kpk, dan buaya atau polri. sebenar darimana istilah ini muncul? pertama kali bapak susno duaji ditanya tentang teknologi yang di gunakan kpk oleh wartawan. kurang lebih seperti ini "pak, teknologi kpk sepertia apa sih?". susno "kpk kan masih baru jadi masih kecil". "kalau di ibaratkan seperti apa pak?". "teknologi kpk seperti cicak dan polri seperti buaya". jadi sebenarnya yang dimaksud pak susno adalah teknologinya demikian kurang lebih yang disampaikan pak susno duaji.
tahun 2008 kemarin saya sempat berbincang bincang dengan seorang pengacara tentang bagaimana indonesia kedepan. dan ternyata dia mengakui bahwa terjadi kebobrokan besar di Negri kita tercinta ini.
bisa di ibaratkan seperti kayu yang diluar masih tampak bagus. tapi didalamnya sudah habis dimakan rayap. tinggal menunggu hancur. indonesia tidak akan maju sampai korupsi terbongkar semua dari dpd di daerah, dpr pusat, pemerintah, hingga presiden bahkan kpk.tadinya saya sempat menyangsikan pernyataan beliau namun ternyata sekarang mulai terbukti. awal terbongkar kasus korupsi terjadi di daerah. karna semakin banyak laporan mulai masuk ke dpr. seperti kasus al amien nasution.

inilah indonesia sebenrnya, ketika rekaman pembicaraan anggodo di perdengarkan tiba-tiba masyarkat tersentak abnyak tokoh-tokoh pemimpin yang disebut-sebut bahkan menerima uang sogokan dari anggoro melalui anggodo lalu diteruskan kepada maksus (makelar kasus). oh ini toh orang yang memimpin kami. sungguh-sungguh memalukan di hadapan public mereka namapak sangat baik. Mereka dipilih karna kemampuan mereka yang melebihi rakyat biasa dalam hal memimpin. Tapi ternyata mandate dari rakyat tak di pedulikan oleh mereka.
Sungguh sunggguh rakyat sangat sakit hati, kecewa melihat pemimpinnya begitu rendah. Rakyat bersakit-sakit menggaji para pejabat. Eh ternyata malah di selewengkan untuk kepentingan dirinya sendiri bukannya untuk kemasyarakat. Koruptor ialah pengkhinat bangsa. Pantas lah ia mati jika memang terbukti dengan sah dan meyakinkan. Untuk membayar kekecewaan masyrakat. Karna jika didiamkan terus seperti ini. Penyakit berbahaya ini akan cepat menular.
Seperti kita ketahui birokrasi di pemerintahan sangat complicated dan melibatkan banyak pihak. Jadi tak mungkin korupsi dilakukan hanya oleh 1 atau 2 orang. Mereka hanya tumbal dari temannya. Sungguh menyedihkan indonesiaku saat ini.
Bagaimana sebenarnya kasus buaya dan cicak bisa terbongkar. Awalnya dari kasus bank senturi yang mendapat talangan dana 6 triliyun dari pemerintah. Kpk mencurigai keterlibatan salah satu pejabat tinggi kepolisian berinisial SD yang di inikasi Susno Duaji. Nah polri pun berbuat demikian dalam kasus bank senturi ada keterlibatan pimpinan kpk di indiakasi diadalah Bibit dan Chandra. Sejak saat itu mulai lah mereka beradu teknologi. Hingga akhirnya polri menahan Bibit dan Chandra dengan sangkaan yang belum terbukti dan berubah-ubah. KPK pun mendatangi Mahkamah Agung dan membeberkan semua rekaman pembicaraan Anggodo yang terkait dengan kasus kakaknya Anggoro yang ternyata melibatkan para petinggi kepolisian. Dan sebentar lagi polisi akan membeberkan rekaman pembicaraan pimpinan KPK terkait dengan kasus bank senturi yang melibatkan pimpinan KPK.
Sungguh menyedihkan. Bukannya melayani rakyat malah mengunakan teknologi untuk saling serang. Semoga niat mereka baik dan bukan di adu domba. Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar